Contoh
Teks Laporan Hasil Observasi Lingkungan Hidup
A.
Topik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
B.
Tujuan
Untuk mengetahui dan
memahami pencemaran lingkungan yang terjadi di
sekitar Pasar
Sentral Kota Gorontalo, serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang
berkelanjutan.
C.
Teori Dasar
Pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi
dan/atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Definisi yang panjang ini dapat di sederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran yaitu sumber perubahan akibat kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan.
Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terkait dengan kebutuhan hidup manusia sendiri sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.
Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk pola pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan pencemaran biologis, kimiawi, fisik dan budaya. Pengelompokan menurut medium lingkungannya dapat menghasilkan pencemaran udara, air, tanah, makanan dan sosial sedangkan pengelompokan menurut sifat sumber bisa menghasilkan pencemaran primer dan pencemaran sekunder.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran dari setiap sumber amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut
Definisi yang panjang ini dapat di sederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran yaitu sumber perubahan akibat kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan.
Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terkait dengan kebutuhan hidup manusia sendiri sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.
Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk pola pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan pencemaran biologis, kimiawi, fisik dan budaya. Pengelompokan menurut medium lingkungannya dapat menghasilkan pencemaran udara, air, tanah, makanan dan sosial sedangkan pengelompokan menurut sifat sumber bisa menghasilkan pencemaran primer dan pencemaran sekunder.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran dari setiap sumber amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut
Pencemaran adalah masuk
atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain
ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.[1].
Untuk mencegah terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap
lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban
pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia
adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang
ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan
massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi
intelektual relatif.
Manusia
atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa
latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia
juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia
pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
1.Pengertian Lingkungan
Lingkungan
adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada
disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Manusia
hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam
lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas
yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen
biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
2.Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan
Hidupnya
Manusia
sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya
maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan
hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana
penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan
alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia
merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan
penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial
dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan
manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.
Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat
positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.
Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam
makin
menciut (depletion);
2. Punah atau
merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya
profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya
energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
- Melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang
tidak dapat diperbaharui;
- Mengadakan
penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
- Melakukan
proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
- Melakukan
sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna
mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung
humus;
- Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
3. Sumber Alam
Sumber
alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
1. Sumber alam
yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua
makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
2. Sumber alam
yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik
adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang
lainnya.
Sumber
alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya
dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut
dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya
dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila
sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan
manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber
alam biotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan
siklus hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu
musnah. Sebab, jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut
tidak dapat muncul kembali. Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber
daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia
memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.
Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme
lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah
dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air,
fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya.
Namun
sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan
perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan
sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi).
Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam
hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Masih
banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan,
seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata. Seharusnya manusia
berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia
ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan
kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan
lingkungandan mahluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti
menyebabkan penyakit, bahkan menjadi bencana alam.
D.
Lokasi pengamatan
PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO
E.
Prosedur pengamatan
1. Mengamati
keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo
2. Melakukan
wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai
hal-hal sebagai berikut :
·
Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat
·
Faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran tersebut
·
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah
terjadinya pencemaran tersebut.
F.
Hasil pengamatan dan wawancara berupa
data dan deskripsi lokasi
a.
Hasil pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, telah terjadi pencemaran
di lingkungan tersebut yang di akibatkan oleh
sampah. Banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau busuk dan
mengganggu aktifitas pengunjung yang berdatangan.Hal ini diakibatkan oleh para
pedagang-pedagang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dimana mereka
membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka dengan tidak teratur
yakni di buang di saluran air ( selokan ) yang mengalir sampai di sisi jalan.
Karena adanya sikap yang
tidak peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran lingkungan yang
terjadi di Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah
dalam hal ini dengan pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam
penanggulangan sampag tersebut.
Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau masyarakat
dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli terhadap lingkungan
sekitar dan menjelaskan tentang dampak-dampak yang di timbulkan dari pencemaran
lingkungan. Khususnya dampak buruk dari pencemaran lingkungan bagi kesehatan
manusia.
b.
Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara di tempat
observasi,dengan beberapa responden maka kami menemukan beberapa data
deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral
Gorontalo, yakni sebagai berikut :
1. Nama
responden
: Dodo
Umur
: 62 tahun
Lama
bekerja
: 20 tahun
Pak dodo
adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral gorontalo.
Beliau adalah seorang penjual kelapa giling, yang berada di sebelah kiri pasar
sentral Gorontalo. Menurut pak dodo sendiri tidak ada keluhan yang terjadi pada
dirinya, bahkan pekerjaannya yang sudah dilakukan bertahun-tahun itu semakin
lama semakin meningkat, dan lancar-lancar saja.
Menurut
beliau juga tidak ada pengaruhnya sama sekali karena sudah terbiasa oleh bau
sampah tersebut, tapi menurut beliau, banyak sekali pembeli yang mengeluh
dengan bau sampah yang ada di sudut kiri pasar tersebut, yang kebetulan tidak
berjauhan dengan tempat penjualan pak Dodo, karena kalau sudah siang maka bau
sampah tersebut, baik sampah yang basah maupun sampah yang kering sudah menjadi
satu tempat dan itu sangatlah mengganggu pernapasan jika tidak menutup hidung
mereka.
2. Nama
responden :
Maryam
Umur
: 35 tahun
Lama
bekerja
: 8 tahun
Ibu Maryam
adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral Gorontalo,
dia bekerja sebagai penjual pisang, keluhannya yakni sangat terganggu dengan
bau sampah yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat ia menjual, karena
tidak ada penanggulangan dari pemerintah sendiri, maka sampah-sampah itu masih
seperti biasanya yakni terlihat banyak tumpukan sampah yang berserakan dan juga
baunya yang sangat menyengat.
Pembuangan
sampah yang tertumpuk di bak sampah, baik yang kering maupun yang basah sudah
menyatu, maka dari itu bau sampah tersebut sangat mengganggu pernapasan semua
orang, akan tetapi ia sudah terbiasa dengan keadaan lingkungan yang dekat
dengan sampah, dan bau seperti itu, katanya kalau sampah sudah dibuang maka
baunya akan hilang.
3. Nama responden :
Son Nopo
Umur
: 63 tahun
Lama
bekerja
: 15 tahun
Pak Son
Nopo adalah salah satu responden yang kami wawancarai di pasar sentral
gorontalo, ia adalah seorang penjual pisang, ia bekerja sudah cukup lama yakni
sudah 15 tahun bekerja sebagai tukang jual pisang. Keluhannya yaitu memang
sangat mengganggu pernapasan mereka, apalagi tempat ia bekerja itu tidak
berjauhan dengan tempat sampah yang ada di sudut pasar sentral tersebut, ia
juga seorang kepala koordinator kebersihan di pasar sentral, yang menjaga
kebersihan pasar sentral tersebut. Ia mengatakan bahwa kalau soal lingkungannya
bersih, iya memang sangat bersih, tapi hanya baunya itu yang sangat mengganggu
pembeli yang datang ke tempat dimana ia menjual.
Sampah
yang ada di bak sampah itu adalah sampah basah dan kering yang
berasal dari dalam pasar yang di tumpuk di bak sampah tersebut, tidak menutup
kemungkinan juga sampah itu berasal dari luar pasar. Maka jika sudah menjelang
siang, bau yang ada di tempat sampah itu akan menyebar luas sehingga para
pembeli banyak yang mengeluh.
G.
Pembahasan
Dari
gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa kesadaran dari masing-masing
responden berbeda-beda, lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tingkat
kepedulian Pak Son Nopo, dimana ia tidak merasa terganggu dengan adanya bau
sampah yang ada di pasar sentral tersebut, karena ia sudah terbiasa dengan
keadaan seperti itu. Ia juga adalah seorang kepala koordinator kebersihan pasar
sentral, jadi menurut beliau kalau soal bersih, memang sangatlah bersih, akan
tetapi baunya itu yang sangat mengganggu pernapasan dari setiap pembeli yang
datang membeli pisang kepadanya.
2. Tingkat
kesadaran ibu Maryam sangat tinggi, dimana ia sangat terganggu dengan bau
sampah yang kebetulan tidak berjauhan dengan tempat ia menjual, karena tidak
ada penanggulangan dari pemerintah sendiri, maka sampah-sampah itu masih
seperti biasanya yakni terlihat banyak tumpukan sampah yang berserakan
dimana-mana dan juga baunya yang sangat menyengat. Jadi sangat diharapkan agar
pemerintah bisa lebih memperhatikan sampah-sampah yang berada di sekeliling
pasar sentral tersebut.
3. Tingkat
kesadaran Pak Dodo sangat rendah, ia adalah seorang penjual kelapa giling, yang
berada di sebelah kiri pasar sentral Gorontalo. Menurut pak Dodo sendiri tidak
ada keluhan yang terjadi pada dirinya, bahkan pekerjaan yang sudah dilakukan
bertahun-tahun itu semakin lama semakin meningkat, dan bahkan lancar-lancar
saja. Menurut beliau juga tidak ada pengaruh sama sekali karena sudah terbiasa
dengan bau sampah tersebut. Tapi menurut beliau, banyak sekali pembeli yang
mengeluh dengan bau sampah yang ada di sudut kiri pasar tersebut, yang
kebetulan tidak berjauhan dengan tempat penjualan pak Dodo, karena kalau sudah
siang maka bau sampah tersebut, baik itu sampah basah maupun yang kering sudah
menjadi satu tempat sehingga bau sampah tersebut sangat mengganggu pernapasan
jika tidak menutup hidung.
H.
Kesimpulan
Jadi dari
hasil pengamatan secara langsung, saya dapat menyimpulkan bahwa di pasar
sentral Gorontalo tersebut baik dari penjual maupun pembeli sebagian besar
belum ada kesadaran tentang lingkungan yang ada di sekitar mereka yaitu
lingkungan yang masih kotor yang di akibatkan oleh mereka sendiri yang membuang
sampah sembarangan dan mereka tidak mau tau dampak dari pencemaran lingkungan
yaitu sampah yang berserakan dimana-mana dan bau busuk yang berasal dari sampah
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar